Sebutkan satu hal dari berjuta persoalan di dunia, yang paling memeras waktu serta perhatian, tapi apabila satu hal itu terpenuhi, entah kenapa seolah-olah hidup menjadi terasa sangat lengkap dan seakan-akan hidup menjadi berisi? Satu hal itu memiliki sebutan yang kita kenal dengan nama cinta. Seorang jenius seperti Einstein pun pernah berkata, “You can’t blame gravity for falling in love.”Entah apa yang dimiliki cinta itu, mengapa kehadirannya begitu dinanti oleh mereka yang menjalani hari cenderung dengan kekosongan di dalamnya dan mengapa saat ia hilang, seringkali mendera mereka yang sempat memilikinya. Lalu, mengapa juga mereka yang telah mendapatkannya, seperti acuh dan tak menghargainya sampai pada masa di mana cinta itu benar-benar lenyap. Persoalan mengenai cinta tak ada habisnya. Hers masih ingat seorang sahabat pernah menyebutkan, bahwa percuma mencari penjelasan tentang cinta lewat jalan logika, karena secara harafiah cinta itu hadir hanya untuk di rasa bukan untuk dimengerti maknanya lewat pemikiran sarat teoritis. Benarkah begitu? Entahlah, Anda semua pasti memiliki pendapat masing-masing mengenai pernyataan itu.
Siapapun di dunia mengharapkan hidup mereka sebisa mungkin selalu bersentuhan dengan jenis emosi diri ini, bahkan banyak yang berkorban dengan cara di luar akal sehat manusia normal. Cinta memang luar biasa. Cinta memang penuh kejutan-kejutan yang tidak terduga. Meski banyak yang trauma karena cinta, tak sedikit juga yang tetap mencarinya lewat cara yang berbeda-beda. Oleh karena itu, segeralah melupakan cerita pahit di masa lalu dan tetap menjadi perempuan yang berani untuk kembali jatuh cinta.
Skip the Drama, Forget the Past and Look Forward Dr. Robin L. Smith, seorang psikolog yang sering menjadi bintang tamu di acara talk show terkenal Oprah Winfrey Show, dalam buku terbarunya yang berjudul Lies at The Altar mengatakan, “Rela membuat masa depan runyam hanya karena cerita cinta yang buruk di masa lalu, bukanlah sebuah putusan yang cerdas. Buka pikiran Anda, pria yang meninggalkan Anda, bukan hanya ia tidak tepat buat Anda, tapi juga ia tidak begitu mencintai Anda. Itulah alasan mengapa ia enggan mempertahankan hubungan dengan Anda.”
Perempuan memang memiliki sisi sentimentil yang lebih banyak kadarnya dibandingkan pria. Lalu, perempuan juga cenderung mendramatisasi suatu keadaan. Bahkan ada juga yang memang ‘betah’ berlama-lama tetap berada di ‘masa berkabung’-nya itu, hanya karena alasan, mereka merasa lebih hidup saat hati mereka terasa sakit, persis seperti sepenggal lirik di sebuah lagu Iris dari grup Goo Goo Dolls, “You bleed just to know you’re alive.”
Patah hati memang bukan sebuah fase hidup yang menyenangkan. Sakit cinta, karena penyakit-bahkan penyakit yang canggih seperti itu-membuat kita merasa lemah, tidak nyaman, dan tidak sanggup menghadapi hidup. Selanjutnya, penyakit tersebut membuat kita gamang, lemah, bahkan seolah-olah seperti habis daya untuk menjalani hidup. Sebetulnya tak perlu begitu, sebab jalan cerita cinta yang tak berakhir manis di masa lalu seharusnya Anda jadikan pengalaman. Jangan lantas Anda langsung menarik kesimpulan, bahwa Anda memang ditakdirkan untuk mengalami ‘mimpi buruk’ terus menerus. Pengalaman yang Anda lalui itu dapat dijadikan gambaran yang bermanfaat, lewat melihat apa yang salah dan apa yang benar. Ingat ini, setiap orang di dunia berhak mendapatkan yang terbaik dari apa yang cinta dapat tawarkan.
Say It Out Loud, “I DO NEED MAN!!!”
Memang kesetaraan gender merupakan isu hangat dan sangat berpihak pada perempuan. Salah satu tujuan dari keseteraan gender sebenarnya dimaksudkan agar seluruh perempuan di penjuru dunia ini diberikan kesempatan yang sama dengan pria dalam berkarya, berprofesi, dan bersuara. Bahwa hak yang dimiliki perempuan ‘berdiri’ sama sejajarnya dengan hak yang dimiliki pria, dan membuat perempuan tak lagi menjadi penduduk nomor dua. Namun jujur saja, persoalaan ini sering disalahartikan oleh para perempuan sendiri, dan tak jarang pula hal ini membuat seorang perempuan berpikir seribu kali sewaktu akan mengambil keputusan mengenai pria yang paling tepat untuk mereka. Bahkan tak sedikit pula yang mengikrarkan diri bahwa tak ada satu pun pria di dunia yang mampu menyeimbangi dirinya.
Meski susah untuk Anda yakini, coba perlahan mengakui bahwa Anda sebagai perempuan, ternyata memang membutuhkan kehadiran pria, memerlukan mereka hadir dalam hidup Anda, sebagai penyeimbang Anda diantara ketidak stabilan hidup, sebagai seseorang yang dibutuhkan tangannya di dalam telapak Anda saat kenyataan tak bersikap ramah terhadap Anda, dan sebagai pelengkap diri Anda dengan mengisi sisi-sisi kelemahan Anda. Lalu sebagai seseorang yang rasa sayang dan cintanya memang Anda perlukan sebagai fondasi kaki Anda, sehingga jelas arah dan tujuannya.
Belajarlah untuk mengurangi ketangguhan Anda, bersitkan dalam hati Anda, tak perlu malu untuk mengakui, bahwa pria berikut segala sifat-sifatnya yang sering Anda tak pahami, mereka dapat mengganti hampa Anda menjadi sebuah kehidupan yang tak sekadar bernafas saja tapi juga membuatnya benar-benar berdetak.
Stop Looking the Prince Charming
Manusia sering kali lebih mudah tenggelam di dalam khayalan daripada bangun ke dalam realitas. Jika dialihkan ke dalam bahasa iklan biro jodoh akan terdengar seperti ini, “Pemimpi yang cantik mencari pria yang tinggi, tampan, romantis, bergairah, sukses, kuat dan pandai mencium.” Tak ada yang salah dalam iklan itu, tapi akan sangat salah jika Anda membuat standar yang begitu sempurna mengenai pasangan yang tepat untuk Anda. Sebab, Anda BUKAN SI PUTRI TIDUR. Anda adalah Anda, manusia biasa yang lahir bersamaan dengan kelebihan dan kekurangan. Jadi, mengapa Anda menuntut kesempurnaan terhadap pria? Terdengar sangat tidak adil bukan, bahkan di telinga Anda sekalipun.
Pangeran tampan itu tidak ada, bahkan jika Anda benar-benar seorang putri kerajaan sekalipun. Seperti kenyataan pahit yang ditemukan Lady Diana setelah pesta pernikahan agungnya yang dinobatkan sebagai pernikahan abad ini. Tahukah Anda, dalam bukunya Diana mengaku bahwa sebenarnya di detik-detik akhir menjelang pernikahannya, ia sempat mempertimbangkan untuk membatalkan pernikahan tersebut. Namun, para saudara dan sahabatnya membujuknya untuk tetap melanjutkan pernikahan. Mereka berkata, “Wajahmu sudah terlanjur terpampang pada serbet-serbet cangkir di hampir seluruh kedai kopi yang ada di negeri ini.” Kita semua pun tahu cerita yang terjadi selanjutnya.
Sekarang, tanyakan pada diri sendiri apa yang Anda maksud dengan perasaan? Anda tahu perasaan berubah-ubah, jadi apa makna yang berikan pada perasaan ketika berubah? Saat hubungan tak berjalan sesuai fantasi, sekejap Anda langsung menarik inti dengan pemikiran bahwa Anda telah memilih orang yang tidak tepat, begitu terus, padahal sebenarnya yang salah adalah Anda. Anda begitu mengejar cerita cinta seperti yang dimiliki puteri di alam khayal masa kanak-kanak. Sehingga membuat Anda lupa, bahwa sekarang Anda telah menjadi manusia dewasa, dengan pemikiran yang dewasa pula, begitupun yang harus Anda lakukan dalam mendefinisikan cinta. Sekadar informasi, di Amerika Serikat, banyak pasangan yang pada akhirnya meninggalkan pernikahan karena membaurkan ilusi cinta dengna cinta yang sesungguhnya.
Love is an Act, not a Word
Cinta dan sayang adalah tindakan. Bukan harapan. Bukan sebatas berusaha. Tetapi melakukan. Diwujudkan sehingga menjadi sesuatu yang dapat terlihat, bukan cuma serangkaian kata-kata yang disambung-sambungkan sehingga membentuk satu kalimat yang indah, tapi tak bermakna dalam tindakan.
Jangan malu dalam mengungkapkan rasa sayang Anda terhadap orang yang Anda sayangi. Sama halnya dengan ungkapan umum yang mengatakan setiap manusia berhak dicintai dan disayangi, begitupun sebaliknya, setiap orang juga berhak mencintai dan menyayang orang lain. Yang perlu diperhatikan mungkin cara bagaimana Anda menyapaikannya. Sebagai seorang perempuan, agresif memang diperlukan tapi bila porsinya berlebihan, jujur saja sifat itu mengganggu, terkadang cenderung sering mempermalukan diri Anda sendiri.
Jagalah sikap Anda, tapi jangan terlalu menjaga. Mengirimkan short message seperti menanyakan kabar pria yang menjadi incaran, bukanlah sesuatu yang berlebihan. Dari hal sederhana tersebut, Anda akan mengetahui respon sesungguhnya dari pria itu. Bila ia menanyakan balik kabar Anda, itu merupakan sinyal bahwa ia kemungkinan besar tertarik pada Anda.
Sifat pemalu memang merupakan sifat dasar perempuan sedari kecil, tapi kan kini Anda bukan lagi si kepang dua yang sering menangis saat kakak Anda menyembunyikan boneka beruang kesayangan. Anda harus cerdas dalam mengambil tindakan mengenai langkah awal yang akan Anda lakukan, agar si pria incaran sadar bahwa Anda memiliki perhatian lebih terhadap dirinya. Tetap bila ia menunjukkan sikap tak acuh pada Anda, segera lupakan dia, dan start hunting for a new crush!
Famous People Love Quotes
John Lennon
“Love is a promise, love is a souvenir, once given never forgotten, never let it disappear.”
Buddha
“You, yourself, as much as anybody in the entire universe, deserve your love and affection.”
Aristotle
“Love is composed of a single soul inhabiting two bodies.”
Mother Teresa
“I have found the paradox that if I love until hurts, then there is no hurt, but only more love.”
Emma Goldman
“Free love? As if love is anything but free. Man has bought brains, but all the millions in the world have failed to buy love.”